About Me

Foto saya
Manusia biasa◕Ilmu Komunikasi UMM'11◕photography◕write ◕strawberry◕yellow◕Book◕Luar Negeri◕music◕Reporter'Bestari Newspaper'◕‿◕Semangat Sampai Tetes Darah Terakhir◕‿◕

Rabu, 30 Oktober 2013

Kamu Pasti Ingat

Ada banyak hal yang membuat hujanku kali ini nampak berbeda
Tapi aku tetap menyukainya
Baunya...
rinainya...
dan kenangannya...
Ah, kado Tuhan memang tetap selalu menjadi yang terindah. Aku tidak meminta, tapi dia datang begitu saja. Kali ini, aku tidak bisa memandangi hujan dibalik jendela kamar. Seperti dulu itu, kamu pasti ingat...
Semesta yang menciptakannya, termasuk ketika aku sedang menjelajah ingatan seperti saat ini. Ketika dia datang tanpa aba-aba, aku segera terbangun dari tidur singkatku dan berlari menuju lantai tiga kamar kosku yang baru. Disini aku bisa melihatmu... sepuasku... seperti dulu itu, kamu pasti ingat...
Terima kasih, hujanku. Terima kasih telah datang dengan tenang. Terima kasih telah bersedia menyapa kotaku, kota kenangan kita...

Sekali lagi, selamat datang hujan di bulan oktoberku...

Jumat, 25 Oktober 2013

Kapalku

Ibarat sebuah kapal, kapalku sudah tidak bisa seimbang lagi. Sebentar lagi dia tenggelam dan rapuh di dasar laut. Tidak ada kesempatan untuk memperbaiki bagian-bagiannya. Meluap. Air laut ingin segera menelannya, menenggelamkan semua yang mengambang diatasnya.

            Tidak ada yang bisa aku lakukan untuk kapalku. Bahkan dia belum bersua dengan dermaga. Ataukah dermaga yang membiarkannya berlayar begitu jauh? Entahlah, yang aku tahu kini kapalku sudah tenggelam.

Senin, 08 Oktober 2012

The Wisdom Teeth.

Hey, umur kalian sekarang berapa kawan?
10 tahun? 13 tahun? wajar kok kalau gigi kalian bisa tanggal dan tumbuh lagi umur segitu. Tenanglah, masa pertumbuhan kalian sedang berproses tuhh *dandan jadi dokter* :))

Nah, umur saya ini sudah diatas 17 tahun. Tetapi, kenapa baru-baru ini muncul gigi yang methungul tanpa permisi dibelakang geraham ya? Masak iya saya sedang dalam masa pertumbuhan juga kayak remaja-remaja gitu? Padahal saya kan sudah dewasa *ehem*. 

Sudah-sudah kembali ke tema. Kalau tidak sakit sih tidak apa-apa, saya biarkan tumbuh dengan sehat kalau perlu saya kasih pupuk biar kuat. Lah ini, bikin cenut-cenut luar biasa. Kadang saya sampai nggeliyeng berasa mao pingsan gitu *lebay*. 

Efek lainnya sih jadi susah mangap, karena kalau teriak, ngakak, atau yang berbau mangap langsung nyut nyut nyut. Makan pun susah, berasa galau habis diputusin pacar gitu. Makjleb. Musti maem nasi lembut (baca: bubur). Yahh, berasa jadi kayak nenek-nenek ompong gitu hiks :'(

Karena saya sudah geram dengan kesakitan ini, saya memutuskan untuk tanya mbah gugel. Dan saya radak syok setelah baca beberapa artikel yang notabene SAMA SEMUA INTINYA. Nih saya sodorin artikel yang saya cuplik dari ->> http://industri17krisna.blog.mercubuana.ac.id/2011/12/27/tumbuh-gigi-di-usia-dewasa/

Gigi geraham ketiga sering disebut juga gigi geraham bungsu erupsi atau tumbuh terakhir yaitu antara umur 17-21 tahun bahkan sampai usia 35 tahun atau malahan tidak tumbuh sama sekali. Gigi ini sering menimbulkan masalah karena mulai erupsi di saat pertumbuhan rahang kita sudah berhenti sehingga tidak mendapat cukup ruangan untuk erupsi. Dengan demikian gigi ini tumbuh tidak sempurna dengan posisi yang tidak tepat atau impaksi.

Impaksi adalah kondisi pertumbuhan gigi yang tidak sempurna dengan posisi yang tidak tepat. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan gigi mengalami impaksi. Karena jaringan sekitarnya yang terlalu padat, adanya retensi gigi susu yang berlebihan, tanggalnya gigi susu terlalu awal. Bisa juga karena tidak adanya tempat untuk erupsi. Rahang “kesempitan” gara-gara pertumbuhan tulang rahang kurang sempurna. Selain itu yang sering jadi masalah ketika gigi tidak muncul sempurna pada gusi. Gusi yang menutupi gigi dapat menyebabkan penumpukan sisa makanan dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan sakit pada gigi.
Sering kali kita tidak menyadari adanya gigi tersebut mungkin karena ketika terjadi erupsi gigi geraham bungsu tidak menimbulkan sakit. Tetapi yang membuat parah, ketika ketidaksempurnaan pertumbuhan gigi bungsu ini berdampak kesehatan organ tubuh yang lain. Hal tersebut bisa dilihat ketika seseorang mengalami gejala seperti sakit kepala, telinga berdengung, sakit leher, rematik, kencing manis, gangguan jantung, gangguan pada kulit, badan cepat lelah atau gejala-gejala lain pada tubuh yang tidak bisa diobati, sering dihubungkan dengan gigi bungsu, sehingga penderita dirujuk ke dokter gigi. Tindakan ini memang mengingat gigi bungsu dapat menimbulkan bermacam-macam masalah baik sistemik (seperti gejala-gejala tersebut di atas) maupun gejala lokal, seperti:
  • Pericoronitis, yaitu suatu kondisi dimana gusi mengalami infeksi akibat posisi gigi yang belum erupsi sempurna sehingga makanan, debris dan bakteri mudah terjebak di bawah gusi yang dibawahnya terdapat gigi bungsu.
  • Crowding gigi / gigi berjejal, yang diakibatkan oleh gigi impaksi yang mendorong gigi-gigi lain di depannya sehingga bergerak dan berubah posisi.
  • Gigi berlubang, karena posisi gigi impaksi yang sulit dijangkau sehingga sulit dibersihkan sehingga menyebabkan gigi berlubang. Selain itu gigi di depannya juga dapat berlubang karena sulit dibersihkan.
  • Infeksi pada tulang sekitarnya
  • Kista. Para ahli menyatakan bahwa 50% kasus kista berhubungan dengan gigi geraham impaksi pada rahang bawah. Mahkota gigi impaksi tumbuh dalam suatu selaput. Jika selaput tersebut menetap dalam tulang rahang, dapat terisi oleh cairan yang akhirnya membentuk kista yang dapat merusak tulang, gigi dan saraf.
  • Tumor atau karsinoma

Apa yang harus dilakukan dengan gigi bungsu yang seperti ini?
Dengan adanya komplikasi yang ditimbulkan oleh gigi geraham impaksi ini biasanya dokter gigi akan menyarankan untuk mencabutnya. Sebenarnya waktu yang tepat untuk mencabut gigi bungsu adalah ketika berusia 14 sampai 22 tahun, walaupun belum ada masalah pada saat itu. Hal ini dikarenakan proses pembedahannya yang relatif lebih lebih mudah dan penyembuhannya lebih cepat dibanding bila harus melakukan pencabutan di usia 40 tahun.
Dengan demikian pencabutan gigi geraham bungsu merupakan tindakan yang bijaksana sebab mencegah komplikasi yang lebih buruk dan kekhawatiran akan efek operasi tidak akan terjadi sebab dilakukan pada usia yang tepat.

Naahhh, efeknya ngeri sekali yaa pemirsahhh. Saya langsung nelpon embak perihal artikel dan gigi saya. Masa depan nih! masa depan brurr! Lama banget nelponnya pake adegan nangis kayak orang kalap di eptipik gitu deh*halah*, dikasih wejangan ini itu dan akhirnya saya tenang....

Semoga gigi bungsu saya tumbuh dengan baik dan benar yaa... :*

Karena Aku Perempuan

Apa karena aku mudah memaafkan, maka kau dengan entengnya bisa melukai perasaanku?

Apa karena aku tidak mudah marah, maka kau lah satu-satunya orang yang boleh marah dan selalu menyalahkanku?

Apa karena aku selalu menuruti maumu, maka kau bisa dengan gampangnya tidak memberiku kabar karena sebuah kekecewaan padaku?

Apa karena aku selalu membanggakanmu, memberimu kata-kata manis penuh cinta setiap harinya, dan menjaga perasaanmu dengan selalu memilah kata atau ucapan yang akan terlontar, maka kau boleh meremehkanku?

Apa karena itu semua maka kau tidak mengerti apa yang aku rasakan selama kau marah, jengkel, diam bahkan mencampakanku berhari-hari begitu saja?

Aku tidak suka marahmu, singkirkan!
Aku tidak suka diammu, bicaralah!

Aku perempuan, dan semua perempuan ingin dijadikan ratu oleh lelakinya...
Aku perempuan, semanis-manisnya senyum seorang perempuan pasti ada luka yang akan terus menganga apabila tidak disembuhkan....
Aku perempuan, dan aku juga punya perasaan....

-Saya dedikasikan tulisan ini untuk sahabat saya, terima kasih sudah menginspirasi, terima kasih telah mengajarkanku menjadi perempuan kuat dan hebat sepertimu. Happy anniversary ke-5, sista. ({}) :))-

Senin, 01 Oktober 2012

Untuk seseorang yang selalu bertanya, kapan ia bisa bebas dari belenggu rasa sedih atas kehilangan di masa lalu...

"Jawabannya adalah sampai kau mengerti bahwa kehilangan adalah bagian dari metamorfosis hidup,"

-Me-

Sabtu, 22 September 2012

Putih Abu-Abu

Kali ini saya mau ngepostin foto2 jadul jaman Es Em Ah saya, yang berhasil saya temukan di PC butut di rumah.

Ini sama Ochie,

ini waktu pelajaran olahraga, kalau nggak salah praktek senam kelas sebelas. Narsis dulu bareng wali kelas paling ganteng, Pak Fauzi.

Dari kanan. Ippeh, Cuttin, Eppie, Akohhh, Mbak Mel, Chacaa :))
 
Aku bareng Anis, di kelas bahasa inggris :*

 Depan UKS with Eppie and Mbak Mel ({})

ini di depan sekolah yang masih dalam proses pembangunan. Mau pulang cuss narsis dulu :p

Beberapa foto diatas diambil pake kamera hape yang berkualitas PADA JAMANNYA. jadi harap maklum kalo sedikit agak ngeblur ato bahkan SURAM. kwkkwkwkw


 
 Nah kalo yang ini foto-foto sekelas buat Album Kenangan. Diambil pake kamera yang agak kerenan dikitlah. KAMERA DIGITAL. hhe :))

Ini waktu aku jadi ondel-ondel. Hihihi wisuda getohh, dari kiri yaa, Bu Enik, Anis, Akoohh, My Beloved Mom :)) :*

ini pake kamera yang udah naik tingkat ke-keren-annya :D 
Pake DSLR gitu, ini foto buat edisi di Majalah Finus

Jumat, 21 September 2012

Sebab, Aku Lebih Percaya Tuhan

Kamu : Sudah paham kan, kalau hidup ini pilihan. Tinggal mana yang lebih kamu pilih dan percaya. Aku atau dia?
Aku : Sudah pasti aku percaya dan pilih kamu.
Kamu : Tapi hati kamu masih membawa kenangan tentangnya yang masih sempurna dikepala.
Aku : Sudah kubilang, aku percaya dan pilih kamu. Perlu kamu tahu, setiap detik senang dan sedih yang kita ciptakan sekarang, pada akhirnya namanya akan tetap sama: kenangan.
Kamu : Tapi aku tidak suka kalau kamu masih menyimpan kenangan bersamanya.
Aku : Kamu egois sekali, sayang
Kamu : Apa boleh buat, aku terlalu cinta kamu. Aku ingin kamu menjadi perempuan yang tegar, sayang.
Aku : Aku sayang kamu, sayang yang tumbuh karena cinta yang semakin berkualitas. Yang tumbuh karena jemarimu dengan erat menggenggam jemariku. Aku yakin, semua ini hanya butuh proses dan menunggu waktu.
Kamu : Tapi aku cemburu. Cemburuku sangat besar terhadapnya.
Aku : Bukankah cemburu itu sebuah kewajaran, sayang? Apa yang harus aku perbuat kalau cemburumu lebih kecil dari perasaan ingin melindungiku itu?
Kamu : Aku lelah denganmu. Dan dengan semua kenanganmu!
Aku : Aku hanya tak ingin menjadi keruh dalam bening isi gelasmu. Jika pada akhirnya kamu lelah, aku tetap ingin bertahan. Tumpahkanlah keruh itu dan isi dengan yang lebih bening. Aku tak apa. Aku bertahan. Namun, bertahan sendirian bukanlah jalan keluar. Aku butuh kamu. Karena aku akan menggenapimu. Karena aku menerima keruh masa lalumu yang tidak sempurna kau ceritakan.
Kamu : Kamu tidak percaya kalau sudah tidak ada lagi yang aku sembunyikan darimu?
Aku : Jika aku selalu ada, namun kamu lebih memilih untuk tak menganggapku ada, aku bisa apa?
Jika aku selalu berucap aku percaya padamu, namun kamu lebih memilih berkata itu hanya omong kosong, aku bisa apa? Aku tidak apa-apa kamu tidak menganggapku ada dan mengataiku beromong kosong. Sungguh. Aku masih percaya, bahwa Tuhan akan lebih percaya padaku. Bahwa Tuhan Mendengar doaku yang kini telah kuselipkan namamu. Sebab aku yakin, Tuhan lah yang paling Maha Memahami.-->

-->