Hey, umur kalian sekarang berapa kawan?
10
tahun? 13 tahun? wajar kok kalau gigi kalian bisa tanggal dan tumbuh
lagi umur segitu. Tenanglah, masa pertumbuhan kalian sedang berproses
tuhh *dandan jadi dokter* :))
Nah, umur saya ini sudah diatas 17 tahun. Tetapi, kenapa baru-baru ini muncul gigi yang methungul
tanpa permisi dibelakang geraham ya? Masak iya saya sedang dalam
masa pertumbuhan juga kayak remaja-remaja gitu? Padahal saya kan sudah
dewasa *ehem*.
Sudah-sudah
kembali ke tema. Kalau tidak sakit sih tidak apa-apa, saya biarkan
tumbuh dengan sehat kalau perlu saya kasih pupuk biar kuat. Lah ini,
bikin cenut-cenut luar biasa. Kadang saya sampai nggeliyeng berasa mao pingsan gitu *lebay*.
Efek lainnya sih jadi susah mangap, karena kalau teriak, ngakak, atau yang berbau mangap langsung nyut nyut nyut. Makan
pun susah, berasa galau habis diputusin pacar gitu. Makjleb. Musti maem
nasi lembut (baca: bubur). Yahh, berasa jadi kayak nenek-nenek ompong
gitu hiks :'(
Karena saya sudah geram
dengan kesakitan ini, saya memutuskan untuk tanya mbah gugel. Dan saya
radak syok setelah baca beberapa artikel yang notabene SAMA SEMUA
INTINYA. Nih saya sodorin artikel yang saya cuplik dari ->>
http://industri17krisna.blog.mercubuana.ac.id/2011/12/27/tumbuh-gigi-di-usia-dewasa/
Gigi geraham ketiga sering disebut juga gigi geraham bungsu erupsi
atau tumbuh terakhir yaitu antara umur 17-21 tahun bahkan sampai usia
35 tahun atau malahan tidak tumbuh sama sekali. Gigi ini sering
menimbulkan masalah karena mulai erupsi di saat pertumbuhan rahang kita
sudah berhenti sehingga tidak mendapat cukup ruangan untuk erupsi.
Dengan demikian gigi ini tumbuh tidak sempurna dengan posisi yang tidak
tepat atau impaksi.
Impaksi adalah kondisi pertumbuhan gigi yang tidak sempurna dengan
posisi yang tidak tepat. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan gigi
mengalami impaksi. Karena jaringan sekitarnya yang terlalu padat,
adanya retensi gigi susu yang berlebihan, tanggalnya gigi susu terlalu
awal. Bisa juga karena tidak adanya tempat untuk erupsi. Rahang
“kesempitan”
gara-gara pertumbuhan tulang rahang kurang sempurna. Selain itu yang
sering jadi masalah ketika gigi tidak muncul sempurna pada gusi. Gusi
yang menutupi gigi dapat menyebabkan penumpukan sisa makanan dan
bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan sakit pada gigi.
Sering kali kita tidak menyadari adanya gigi tersebut mungkin karena
ketika terjadi erupsi gigi geraham bungsu tidak menimbulkan sakit.
Tetapi yang membuat parah, ketika ketidaksempurnaan pertumbuhan gigi
bungsu ini berdampak kesehatan organ tubuh yang lain. Hal tersebut bisa
dilihat ketika seseorang mengalami gejala seperti sakit kepala, telinga
berdengung, sakit leher, rematik, kencing manis, gangguan jantung,
gangguan pada kulit, badan cepat lelah atau gejala-gejala lain pada
tubuh yang tidak bisa diobati, sering dihubungkan dengan gigi bungsu,
sehingga penderita dirujuk ke dokter gigi. Tindakan ini memang
mengingat gigi bungsu dapat menimbulkan bermacam-macam masalah baik
sistemik (seperti gejala-gejala tersebut di atas) maupun gejala lokal,
seperti:
- Pericoronitis, yaitu suatu kondisi dimana gusi mengalami infeksi
akibat posisi gigi yang belum erupsi sempurna sehingga makanan, debris
dan bakteri mudah terjebak di bawah gusi yang dibawahnya terdapat gigi
bungsu.
- Crowding gigi / gigi berjejal, yang diakibatkan oleh gigi impaksi
yang mendorong gigi-gigi lain di depannya sehingga bergerak dan berubah
posisi.
- Gigi berlubang, karena posisi gigi impaksi yang sulit dijangkau
sehingga sulit dibersihkan sehingga menyebabkan gigi berlubang. Selain
itu gigi di depannya juga dapat berlubang karena sulit dibersihkan.
- Infeksi pada tulang sekitarnya
- Kista. Para ahli menyatakan bahwa 50% kasus kista berhubungan
dengan gigi geraham impaksi pada rahang bawah. Mahkota gigi impaksi
tumbuh dalam suatu selaput. Jika selaput tersebut menetap dalam tulang
rahang, dapat terisi oleh cairan yang akhirnya membentuk kista yang
dapat merusak tulang, gigi dan saraf.
- Tumor atau karsinoma
Apa yang harus dilakukan dengan gigi bungsu yang seperti ini?
Dengan adanya komplikasi yang ditimbulkan oleh gigi geraham impaksi
ini biasanya dokter gigi akan menyarankan untuk mencabutnya. Sebenarnya
waktu yang tepat untuk mencabut gigi bungsu adalah ketika berusia 14
sampai 22 tahun, walaupun belum ada masalah pada saat itu. Hal ini
dikarenakan proses pembedahannya yang relatif lebih lebih mudah dan
penyembuhannya lebih cepat dibanding bila harus melakukan pencabutan di
usia 40 tahun.
Dengan demikian pencabutan gigi geraham bungsu merupakan tindakan
yang bijaksana sebab mencegah komplikasi yang lebih buruk dan
kekhawatiran akan efek operasi tidak akan terjadi sebab dilakukan pada
usia yang tepat.
Naahhh, efeknya ngeri sekali yaa pemirsahhh. Saya langsung nelpon embak perihal artikel dan gigi saya. Masa depan nih! masa depan brurr! Lama banget nelponnya pake adegan nangis kayak orang kalap di eptipik gitu deh*halah*, dikasih wejangan ini itu dan akhirnya saya tenang....
Semoga gigi bungsu saya tumbuh dengan baik dan benar yaa... :*